Rabu, 20 April 2011

Cerita tentang "ayah" :)

Teringat tentang masa kecil yang indah.
dia yang memandikan, menyisir rambut, dan mengantarkanku ke sekolah.
aku yang berlari-lari kecil mengejarnya yang mengolokiku.
dia yang pertama mengajarkanku alif ba ta.
dia yang pertama mengajarkanku bersepeda.
dia yang memanggilku ketika aku lupa waktu hingga telah muncul mega merah.
rasa kasih sayang tulus tak tergantikan.

ketika aku telah mempunyai teman,
sayangmu tak pernah berkurang.
kau membaginya sama rata
tak ada yang iri.
teringat kau menggendong "kami bertiga"
dia di kanan, dia di kiri, dan aku bergelayut manja di pundakmu.

bergurau bersama, bercerita tentang masa mudamu yang penuh petualangan.
kami bertanya satu-satu "apakah kau bisa melakukan ini?" "apakah kau bisa melakukan itu?"
kau jawab "Ya, semua bisa dilakukan !"
sejak itu aku menganggapmu lelaki serba bisa,
kau bisa menjadi ayah ketika kau mengajarkanku mengenal Tuhan, menjadi ibu ketika kau menyisir rambutku, dan menjadi teman ketika aku meminta pendapat.
Semuanya bisa kau lakukan.

sempat aku tersadar kau tak bisa lakukan semuanya.
ketika selang infus dan oksigen melekat di tubuhmu.
aku cemas, takut kau tak bisa lagi berbagi cerita.
tapi, akhirnya kau kembali lagi dan kembali bercerita.

saat aku mulai beranjak remaja.
mulai kau batasi pergaulanku, takut aku terjerumus pada "kotak kelam"
aku tahu kau begitu karna sangat menyayangiku.

teringat saat kau ajarkan aku nada "doremifasollasido"
dengan sabar kau mengulang ketika aku buta nada. 
dengan sabar kau mengajarkan ketika aku memaksa untuk menuju lagu tanpa partitur.
sekuat tenaga kau mengajarkan lagu agar aku bisa mencapai cita.
mengajarkanku "sepasang mata bola"

bernyanyi bersama ketika rumah menjadi gelap karena mati lampu bergiliran.
"ayah, aku ingin menyanyikan lagu ini!"
dan dengan sigap pula kau memetikkan gitar untukku.
dan kami bernyanyi, di antara ibu dan kedua adikku.

ketika malam tiba, duduk berdua di teras rumah, 
bercerita tentang hidup dan segala carut marutnya.
sambil sekali-sekali tergelak saat terlontar lelucon di mulut kami. 

saat aku mulai beranjak dewasa.
kau mulai marah padaku ketika aku sering melupakan Tuhanku.
ketika aku mulai membangkang dan pergi dengan lelaki itu.
Pukul 9 pasti kau mengingatkanku untuk segera kembali pulang.
dan ketika tiba di rumah, kulihat kau berbaring menungguku di ruang tamu.
Teringat kau membuang muka ketika lelaki itu menyapamu,
aku tahu kau begitu karna kau cemburu "takut kalau aku akan melupakanmu"

teringat saat kau memelukku erat ketika akan melepaskanku untuk mencapai citaku.
tak ada air mata, tapi ku lihat ada gurat kesedihan di raut wajahmu yang mulai berkerut, 
kau memelukku kembali, ketika aku pulang untuk melepas rindu disela proses mencapai citaku.
peluk eratmu dan bulu halus dipipimu yang menciumku dengan sayang membuatku "rindu"



*so missing you, dad




Rabu, 13 April 2011

we're smile and laugh together :)

Siapa yang tak mengenal cinta
Bahkan bayi yang baru terlahir pun mengenalnya, cinta pada bundanya.
:)
cinta hadir tak terduga, dan tak disadari pula kepergiannya.

sedikit cerita tentang pengalaman cinta.
akulah petualang cinta, menyusuri kehidupan mencari cinta sejati.
sempat singgah lama di satu hati, menjalani suka duka dalam bercinta.
ku pikir dia yang terakhir, tapi ternyata Tuhan berkata lain. 
semuanya berakhir.

kembali ku lakukan petualanganku. 
singgah di beberapa hari berharap menemukan apa yang ku cari.
hingga akhirnya ku tetapkan pada yang satu ini.
dialah tawa, candaku
dialah senyumku.
dialah ceriaku.
dia mentariku.

senyumnya yang teduh, dan tawanya yang lepas mencuri hatiku.
sikap tulusnya, raut cemasnya, genggaman tangannya.
semua mencuri hatiku.
dialah bahagia, dialah tawa.

dia datang seolah menjadi pencipta senyum dibalik dukaku.
Tuhan memang selalu punya rencana tak terduga.
dibalik semua cobaan berat yang diberikan, Ia tetap berikan malaikat yang memberikan senyum untukku.

aku memang punya masa lalu, dan itu adalah kenangan buatku.
begitu juga denganmu.
semuanya adalah harta yang akan selalu disimpan dan dikenang.

sekarang adalah saatnya untuk kita berdua.
tak usah pedulikan masa lalu yang ada, 
jangan pikirkan rencana Tuhan selanjutnya.
biarkan semua berjalan apa adanya.
Tuhan pasti punya rencana baik untuk kita jalani hidup ini.

we're smile and laugh together :)







Jumat, 01 April 2011

Tawa dan Luka

Kau ajarkan aku tawa,
kau ajarkan aku taqwa,
kau ajarkan pula aku, Luka

Ketika ingin aku berikan kau bangga
ketika ingin aku tunjukkan taqwa,
kau malah berikan aku, Luka

Aku tak tau kapan Luka ini akan jadi bahagia,
tawa yang kau beri, tak sebanding dengan dusta yang ku dapat.
#pedih